Diriwayatkan dari Jabir berkata,”Rasulullah saw bersabda,’Orang beriman itu bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi seorang yang tidak bersikap ramah. Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Thabrani dan Daruquthni) Jazakumullah khairan.
Tuesday, June 16, 2009
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN MAKAN (ANOREKSIA NERVOSA)
PENGERTIAN
Anoreksia nervosa adalah penyakit kelaparan, disebabkan oleh gangguan citra tubuh berat dan ketakutan terhadap obesitas yang abnormal
TEORI ETIOLOGI
Psikodinamika
Individu merefleksikan berhentinya perkembangan pada masa kanak-kanak awal. Tugas perkembangan percaya, otonomi, dan perpisahan individu tidak terpenuhi, dan individu tetap dalam posisi bergantung. Perkembangan ego mengalami retardasi. Gejala sering diasosiasikan dengan hilangya kontrol yang dirasakan dalam beberapa aspek kehidupan dan mungkin berpusat pada ketakutan maturitas/intimasi seksual. Meskipun gangguan ini terutama berpengaruh pada wanita, kira-kira 5%-10% diderita oleh pria. Selain itu, gangguan makan biasanya dikaitkan dengan depresi, ansietas, fobia, dan masalah kognitif.
Biologis
Gangguan inio mungkin disebabkan oleh abnormalitas neuroendokrin dalam hipotalamus. Gejala dikaitkan pada berbagai gangguan kimiawi yang secara normal diatur oleh hipotalamus. Selanjutnya, abnormalitas fisiologis dapat menyulitkan individu dalam menginterpretasikan sensasi lapar dan kenyang.
Dinamika Keluarga
Masalah pengendalian menjadi faktor yang memberatkan keluarga dengan gangguan makan. Keluarga ini sering memiliki ayah pasif, ibu yang dominan, dan anak yang terlalu tergantung. Terdapat nilai-nilai tinggi yang menempatkan perfeksionisme dalam keluarga ini, dan anak percaya bahwa ia harus menyenangkan orang lain dan memuaskan standar ini.
DASAR-DASAR PENGKAJIAN KLIEN
Aktivitas atau istirahat
Gangguan pada pola tidur (mis; insomnia dini hari, keletihan)
Perasaan ‘hiper’ dan/atau cemas
Peningkatan aktivitas/pecandu olahraga, partisipasi dalam olahraga yang memerlukan energi tinggi
Bekerja dalam profesi / posisi yang memerlukan pengendalian berat badan (atletik, seperti pesenam, perenang, joki, pegulat, pramugari)
Sirkulasi
Merasa dingin meskipun ruangan hangat
TD rendah ; takikardi; disritmia
Integritas ego
Perasaan jijik pada diri sendiri, depresi, atau merasa sangat bersalah setelah makan banyak (makan berlebihan)
Gangguan citra tubuh (tidak realistik) – melaporkan dirinya gemuk dan berat (menyangkal) , dan melihat tubuh yang gemuk sebagai kurus; terlalu memperhatikan ukuran dan berat badan secara persisten – takut bertambah berat badan (wanita)
Bertujuan mencapai bentuk tuduh maskulin (pria), bukan mencapai berat badannya yang aktual atau memperoleh peningkatan berat badan
Faktor stress (mis. Perpindahan/perceraian keluarga, masa pubertas)
Harapan diri tinggi
Supresi marah, status emosi depresi, menarik diri, marah, ansietas, terlihat pesimis
Eliminasi
Diare, konstipasi
Penurunan frekuendi miksi /haluaran urine, urine berwarna kuning tua (dehidrasi)
Nyeri dan distres abdomen yang tidak jelas, kembung
Penggunaan laksatif/diuretik
Makan atau minum
Menyangkal rasa lapar
Peningkatan rasa takut bertambahnya berat badan (wanita); mungkin mempunyai riwayat kelebihan berat badan sebelumnya (terutama pada pria)
Sangat senang kehilangan berat badan, sementara di sisi lain menyangkal rasa senang dalam diri
Penolakan untuk mempertahankan berat badan, pada atau diatas minimal sesuai usia/tinggi badan (anoreksia)
Penurunan berat badan/mempertahankan berat badan 15% atau lebih rendah daripada yang diharapkan (anoreksia)
Penampilan kakeksia (kurus) ; kulit mungkinkering, kuning pucat, turgor buruk
Higiene
Peningkatan pertumbuhan rambut pada tubuh (lanugo) ; rambut rontok (aksila/pubis) ; rambut berwarna pudar tidak berkilau
Kuku rapuh
Tanda Erosi lapisan gigi ; abses gusi, ulserasi mukosa
Neurosensori
Afek sesuai kecuali dalam hal tubuh dan makan; atau afek dpresif (depresi)
Perubahan mental ; apatis, konfusi, kerusakan memori (diakibatkan malnutrisi /kelaparan)
Gaya kepribadian histeris atau obsesif; tidak ada penyakit psikiatrik atau terjadinya gangguan pola pikir psikiatrik (meskipun beberapa kasus menunjukkan gangguan afektif)
Nyeri atau ketidaknyamanan
Sakit kepala, nyeri tenggorokan, keluhan umum yang tidak jelas
Keamanan
Suhu tubuh dibawah normal
Proses infeksi berulang (indikatif depresi sistem imun)
Ekzema/ masalah kulit lain
Abrasi/kalus mungkin tampak pada punggung tangan (memasukkan jari ke tenggorokan untuk menginduksi muntah)
Seksualitas
Tidak terjadi siklus menstruasi sedikitnya 3 kali secara berurutan (penurunan kadar estrogen sebagai respons terhadap malnutrisi)
Bersetubuh dengan siapa saja (promiskuitas) atau penyangkalan / kehilangan minat seksual
Riwayat penganiayaan seksual
Atrofi payudara, amenorea
Interaksi sosial
Latar belakang keluarga kelas menengah atau kelas atas
Ayah pasif /Ibu dominan, anggota keluarga bermusuhan, kebersamaan sulit diperoleh, batas personal tidak dihargai
Riwayat sebagai anak yang poendiam, kooperatif
Masalah pengendalian dalam berhubungan, kesulitan komunikasi dengan orang lain / figur otoritas; komunikasi buruk dengan anggota keluarga
Terlibat dalam adu kekuatan
Penganiayaan hubungan keluarga
Rasa tidak berdaya
Mungkin mempunyai riwayat pelanggaran hukum (mis; mencuri di toko)
Pengajaran atau pembelajaran
Pencapaian akademik tinggi
Awitan penyakit biasanya antara usia 10-22
Tidak ada penyakit medis yang menyebabkan penurunan berat badan
Riwayat keluarga dengan insiden depresi lebih tinggi daripada normal, anggota keluarga lain yang memiliki gangguan makan (predisposisi genetik)
Keyakinan/praktik kesehatan (mis; maknanan tertentu ”telalu banyak” kalori, menggunakan makanan ”sehat”)
PRIORITAS KEPERAWATAN
1. Membentuk kembali pola masukan nutrisi yang adekuat/sesuai
2. Memperbaiki ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
3. Membantu klien membentuk citra tubuh yang realistik/memperbaiki harga diri
4. Memberi dukungan/melibatkan orang terdekat, jika ada dalam program terapi pada klien/orang terdekat
5. Koordinasi total program terapi dengan disiplin ilmu lain
6. Memberikan informasi tentang penyakit, prognosis, dan terapi
TUJUAN PEMULANGAN
1. Mempertahankan masukan nutrisi dan cairan adekuat
2. Mengenali perilaku koping maladaptif dan stressor yang mencetuskan ansietas
3. Melaksanakan strategi dan teknik koping adaptif untuk penurunan ansietas dan pengendalian diri
4. Meningkatan harga diri
5. Memahami proses penyakit, prognosis, dan program terapi
6. Merencanakan untuk memenuhi kebutuhan setelah pulang
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. NUTRISI: perubahan, kurang dari kebutuhan tubuh b/d masukan nutrisi tidak adekuat
Kriteria Hasil :
Mengungkapkan pemahaman tentang kebutuhan nutrisi
Membentuk pola diet dengan masukan kalori adekuat untuk memperoleh berat badan yang ideal
Menunjukkkan perolehan berat badan dalam rentang yang diharapkan
Intervensi :
1. Tentukan tujuan berat badan minimum dan kebutuhan nutrisi harian
R : Malnutrisi adalah kondisi yang mengubah alam perasaan yang menyebabkan depresi dan agitasi serta mempengaruhi fungsi kognitif/pembuatan keputusan. Perbaikan status nutrisi meningkatkan keamanan berpikir, dan kerja psikologis dapat dimulai
2. Libatkan klien dengan tim dalam mengatur / melaksanakan program modifikasi perilaku. Beri penghargaan ontuk perolehan berat badan sesuai yang ditentukan secara individual ; abaikan penurunan berat badan
R : Memberi stimulasi makan terstruktur karena klien dibuat mengontrol pilihannya. Modifikasi perilaku mungkin hanya efektif dalam kasus ringan atau penungkatan berat badan dalam jangka pendek.
3. Gunakan pendekatan yang konsisten. Duduk dengan klien saat makan; beri atau ambil makanan tanpa persuasi dan / atau komentar. Beri lingkungan yang menyenangkan dan catat masukan makanan
R : Klien mendeteksi kepentingan dan reaksi terhadap tekanan. Setiap komentar yang mungkin tampak sebagai paksaan untuk berfokus pada makanan. Jika anggota staf berespon secara konsisten, klien dapat mulai mempercayai responnya. Suatu area ketika klien merasa melatih kekuatan dan pengendalian, dan ia dapat mengalami rasa bersalah atau memberontak jika dipaksa makan. Menstruktur waktu makan dan mengurangi diskusi tentang makanan akan menurunkan upaya bertahan klien dan menghindari permintaan manipulatif
4. Buat menu selektif dan minta klien untuk mengendalikan pilihannya, sebanyak mungkin
R : Klien yang memperoleh percaya diri dan merasa dalam pengendalian lingkungan lebih cenderung makan makanan yang diinginkan
5. Waspada jika klien memilih makan-makanan rendah kalori; menimbun makanan; membuang makanan di berbagai tempat seperti kantong atau keranjang sampah
R : Klien akan mencoba menghindari memakan makanan yang dipandang berkalori tinggi dan mungkin menghindari makan selama waktu yang panjang
Kolaborasi
6. Konsul dengan ahli diet / tim terapi nutrisi
R : Bermanfaat dalam menentukan kebutuhan makan individu dan sumber-sumber yang sesuai
7. Hindari penggunaan laksatif
R : Penggunaan laksatif bersifat kontra produktif karena laksatif digunakan oleh klien untuk membuang makanan/ kalori
8. Beri diet dan kudapan dengan pengganti makanan yang disukai jika tersedia
R : Menyahikan beragam makanan memungkinkan klien mempunyai pilihan makanan yang berpotensi disukai
9. Rujuk untuk perawatan gigi
R : Penyakit periodontal dan habisnya email gigi menyebabkan karies dan hilangnya tambalan gigi memerlukan intervensi segera untuk meningkatkan masukan nutrisi dan kesehatan secara umum
10. Siapkan / bantu dalam terapi elektrokonvulsif (ECT) jika diindikasikan. Diskusikan alasan penggunaan dan bantu klien untuk memahami bahwa terapi ini bukan hukuman
R : Pada kasus yang rumit dan jarang ketika terjadi malnutrisi berat/mengancam kehidupan, seri ECT singkat memungkinkan klien untuk mulai makan dan dapat mengakses psikoterapi
Diagnosa keperawatan, perencanaan, dan implementasi
Ketidakimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan berhubungan dnegan tidak adekuat pemasukan, menginduksi muntah, penggunaan pencahan kronis.
Hasil yang diinginkan: diit sesuai dengan berat badan individu.
1. monitoring berat badan pasien
2. monitoring tanda vital dan laboratorium
3. tingkatkan kepercayaan pasien
4. berikan makan sedikit tapi sering
Kelainan Body image, berhubungan dengan perubahan psikososial dan kognitif
Hasil yang diinginkan: pasien secar verbal menyatakan kepuasan terhadap tubuhnya.
1. kaji dan dokumentasikan repon verbal dan nonverbal
2. dengarkan pasien dan bawa terhadap realitas
3. monitoring pernyataan negative pasien sess and document patient’s verbal and nonverbal
4. kaji kebutuhan rujukan ke pelayanan konseling dan social
5. berikan penghargaan secra verbal .
Evaluasi
1. Pasien mendapatkan berat badan yang sesuai
2. pasien puas dengan tubuhnya
3. pasien dapat menilai secara positif terhadap tubuhnya.
2. Kekurangan volume cairan b/d masukan makanan dan cairan tidak adekuat
Kriteria hasil :
Turgor kulit baik
Membran mukosa lembab
Output urine adekuat
DAFTAR PUSTAKA
Doengoes,2000. RENCANA KEPERAWATAN PSIKIATRIK. EGC. Jakarta
http//www.blogspot.com-nursingspirit-gangguan-makan-anoreksia.htm
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
http://pusvahikari.blogspot.com/2009/06/asuhan-keperawatan-jiwa-pada-klien.html
ReplyDeletedi akses pada tanggal 7 januari 2012 pukul 21:53